
Pengurus Besar Federasi Panjat Tebing Indonesia (PB FPTI) resmi menetapkan Bali sebagai tuan rumah Kejuaraan Panjat Tebing Dunia 2025. Ajang bergengsi ini akan berlangsung pada 2 hingga 4 Mei 2025, berlokasi di Peninsula Island, Nusa Dua, Badung, Bali. Kejuaraan ini merupakan bagian dari rangkaian kompetisi resmi Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC), dengan mempertandingkan dua kategori utama yaitu Speed dan Lead.
Keputusan pemindahan lokasi ke Peninsula Island diambil setelah mempertimbangkan kesiapan infrastruktur dan efektivitas waktu. Sebelumnya, sempat beredar informasi bahwa event akan digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK), namun karena pertimbangan teknis dan keterbatasan waktu persiapan, akhirnya diputuskan untuk memilih lokasi yang lebih representatif dan siap pakai.
Suhardi Eka Prasetya dari Bidang Pembinaan dan Prestasi PB FPTI mengungkapkan bahwa seluruh rencana kegiatan telah difinalisasi. Saat ini, panitia tengah fokus pada proses persiapan jalur panjat tebing dan fasilitas pendukung lainnya. “Tinggal bagaimana panitia mempersiapkan kebutuhan teknis agar ajang ini berjalan lancar dan jalurnya sesuai standar internasional,” ujar Suhardi pada Sabtu (15/3/2025).
Bаса jugа: Pеmugаrаn 4 Vеnuе Pоrрrоv Bаlі 2025 dі Tаbаnаn Hаbіѕkаn Rр 300 Jutа Lеbіh |
Salah satu keunggulan lokasi di Peninsula Island adalah kemudahan akses transportasi dan ketersediaan fasilitas akomodasi. IFSC sendiri merekomendasikan lima hotel mewah di kawasan Nusa Dua untuk tempat menginap para atlet dan ofisial dari 30 negara yang ambil bagian. Hotel-hotel tersebut antara lain Grand Hyatt Bali, Merusaka Nusa Dua, Amarterra Villas Resort Bali, Melia Bali, The Laguna, serta Courtyard Bali Nusa Dua Resort.
Momen Penting Dalam Kejuaraan Panjat Tebing Dunia 2025
Kejuaraan ini juga menjadi momen penting untuk mempromosikan sport tourism atau pariwisata olahraga di Indonesia, khususnya Bali. “Ini adalah bentuk nyata dari penggabungan antara olahraga dan pariwisata. Masyarakat umum juga bisa menyaksikan pertandingan ini secara gratis,” tambah Suhardi.
Keikutsertaan 30 negara dengan masing-masing kontingen maksimal membawa 10 atlet (putra dan putri) menunjukkan antusiasme besar dari komunitas panjat tebing internasional terhadap Indonesia sebagai tuan rumah. Selain menjadi ajang kompetisi, kejuaraan ini juga menjadi platform penting untuk saling bertukar pengalaman dan meningkatkan hubungan internasional antar atlet dan federasi.
Indonesia sebagai tuan rumah akan mengirimkan atlet-atlet terbaik yang saat ini berada di pelatnas dan memiliki peringkat dunia. Salah satunya adalah Desak Made Rita Kusuma Dewi, atlet asal Bali yang selama ini menjadi andalan tim nasional panjat tebing Indonesia. Menurut Suhardi, ini menjadi kesempatan emas bagi Desak Rita untuk menunjukkan kualitasnya di hadapan publik dan lawan-lawan tangguh dari berbagai negara.
Penyelenggaraan kejuaraan ini bukan hanya soal prestasi semata, tetapi juga tentang penguatan citra Indonesia sebagai destinasi olahraga internasional. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan komunitas olahraga, ajang ini diharapkan dapat berlangsung sukses dan membawa dampak positif, baik dari sisi prestasi olahraga maupun pariwisata lokal.
Dengan persiapan yang terus dimatangkan dan semangat tinggi dari semua pihak, Kejuaraan Panjat Tebing Dunia 2025 di Bali diyakini akan menjadi salah satu event olahraga internasional paling berkesan tahun ini.